Sukiman,SP Kepala BP2KP Mukomuko
Mukomuko, – Rencana alih fungsi lahan kembali dari lahan perkebunan kelapa sawit menjadi lahan pertanian oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko yang berada disekitar daerah irigasi Air Manjunto masih banyak kendala. Saat ini banyak lahan pertanian yang berbentuk sawah telah berganti menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.
Rencana alih fungsi lahan ini bertujuan untuk meningkatkan penghasilan petani Mukomukodan menghidupkan kembali lahan pertanian yang berada di sekitar irigasi yang dibangun sejak tahun 1990an masa orde baru.namun meski sudah pemerintah daerah kabupaten mukomuko menyatakan akan membantu para petani jika ingin beralih fungsi menjadikan lahan pertanian kembali, masyarakat yang berada di daerah sekitar irigasi itu masih terkendala dengan langkanya persediaan pupuk untuk lahan pertanian mereka.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Mukomuko Sukiman,SP hasil pertanian untuk daerah sekitar irigasi cukup menjanjikan, ia menjelaskan hasil pertanian 3 kali lebih banyak dari pada hasil perkebunan. Perbandingannya adalah jika 1 hektar lahan perkebunan kelapa sawit hanya menghasilkan 7-9 Ton sawit dalam 3 bulan, sementara 1 hektar sawah dapat menghasilkan 6-8,5 Ton gabah jika ditanami padi dengan waktu yang sama yakni 3 bulan. Dengan demikian 1 hektar kebun kelapa sawit dengan hasil panen 9 ton dan harga Rp.1000 menghasilkan maksimal 9 juta rupiah dan 1 hektar sawah dengan tanaman padi dengan hasil panen 8 ton dan harga gabah Rp.5000 dapat menghasilkan 40 Juta Rupiah.
Diakui oleh Sukiman petani mukomuko masih kesulitan dalam mendapatkan pupuk terutama pupuk dengan harga murah. “ ya kesulitan mendapatkan pupuk memang sering menjadi kendala bagi petani mukomuko, namun jika masyarakat setuju dengan program pemda mukomuko maka dari pihak kami juga akan mengatasinya” ungkapnya pada Senin,(18/08/14).
bengkulutoday.com