Mukomuko, Bengkulutoday.com – Dalam dua pekan terakhir, setidaknya dua insiden kekerasan yang melibatkan korps Kepolisian di wilayah Mukomuko. Sebelumnya, seorang personel Kepolisian Sektor Kecamatan Kota Mukomuko, Brigadir Polisi Jalius Sinnurat tewas dikeroyok massa.
Pengeroyokan terjadi saat korban yang berstatus duda itu diduga sedang berduaan dengan janda, pada Kamis (12/6) malam sekira pukul 23.00 WIB.
Pejabat Camat XIV Koto, Aran, di Mukomuko, membenarkan peristiwa penggeroyokan yang mengakibatkan seorang personel Polsek Kecamatan Kota Mukomuko tewas di Dusun 19 Desa Tanjung Mulya. Namun, Dia tidak tahu persis kronologis kejadianya sehingga polisi itu tewas di desa yang berada di wilayah kecamatannya, namun diduga keterangan dari warga korban saat itu sedang berduaan dengan janda.
“Saya dapat laporan soal itu dari Badan Perwakilan Desa (BPD) yang menghungi saya sekitar pukul 00.00 WIB,” kata Pejabat Camat XIV Koto, Aran, di Mukomuko, Jumat (13/6/2014).
Mendapat laporan itu, dirinya segera menghubungi Satuan Reskrim Kepolisian Resor setempat. Polisi kemudian berhasil menangkap empat orang oknum warga yang diduga sebagai pelaku penggeroyokan.
Ia menjelaskan, setelah membawa empat oknum warga di desa tersebut, sekitar pukul 04.00 WIB, sejumlah warga di desa itu kembali diamankan oleh polisi.
“Kalau jumlah persisnya kami tidak begitu hafal tetapi keterangan dari warga setempat, orang-orang yang dibawa polisi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari ini sekitar 17 orang,” ujarnya lagi.
Ditambahkan kembali, saat penangkapan pihak kecamatan telah berkoordinasi dengan perangkat desa dan BPD agar membubarkan warga yang berkumpul malam itu untuk menghindari bentrok dengan polisi yang telah menangkap terduga pelaku penggeroyokan.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Wisnu Widarto, dan Kapolsek Kecamatan Kota Mukomuko AKP Yun Rambe menolak memberikan keterangan terkait personelnya yang tewas dikeroyok massa.
Sementara itu, pihak RSUD, Dr Refi mengatakan, korban mengalami luka memar di bagian kepala dan lecet diseluruh tubuh. Info tersebut seperti dilansir antarabengkulu.com dan okezone.com.
Baru Lulus Kopassus di Hajar Polisi
Sementara untuk tindak kekerasan kali ini yang menjadi korban adalah seorang anggota Kopasus TNI yang baru lulus. Dari informasi dihimpun, dikabarkan oleh warga Air Dikit kejadian berawal saat anggota Polres Mukomuko sedang melakukan razia rutin kendaraan bermotor di Desa Air Dikit sekitar pukul 17.00 WIB, Sabtu (21/06/14). Dugaan aksi pengeroyokan diduga dilakukan oleh 6 oknum anggota Polisi dengan korban seorang anggota TNI yang diketahui berdomisili di Air Dikit.
Dugaan aksi pengeroyokan sempat membuat warga Desa Air Dikit heboh, menurut sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan , saat polisi melakukan razia, anggota TNI yang menjadi korban itu baru pulang usai jalan santai di Pantai Abrasi yang terletak di Kecamatan Air dikit. Belum diketahui apa penyebab pastinya. “Sebenarnya anggota TNI itu tidak sendirian dan kabar yang kami terima kawan si korbanlah yang kasih tahu kami kalau ada insiden ini” jelasnya.
Informasi dihimpun bengkulutoday.com warga yang berjumlah puluhan orang sempat mengepung Polisi yang sedang di melakukan razia karena insiden itu dan mobil polisi sempat diamankan dirumah Kades Air Dikit, namun saat dikonfirmasi via telpon Kades Air Dikit Abu Raza tidak mengangkat hand phonenya. Sementara Kapolres Mukomuko AKBP Wisnu Widarto saat di konfirmasi via hand phone tidak menjawab.